Lompat ke isi utama

Tugas, Wewenang, dan Kewajiban

TUGAS DAN FUNGSI POKOK BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TINGKAT KABUPATEN/KOTA

Pasal 101 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 :

Bawaslu Kabupaten/Kota bertugas :

a.  Melakukan pencegahan dan penindakan di wilayah Kabupaten/Kota terhadap :

1.  Pelanggaran Pemilu; dan

2.  Sengketa proses Pemilu;

b.  Mengawasi pelaksanaan tahapan Penyelenggaraan Pemilu di Wilayah kabupaten/kota, yang terdiri atas:

1.  Pemutakhiran data pemilih, penetapan daftar pemilih sementara dan daftar pemilih tetap;

2.  Pencalonan yang berkaitan dengan persyaratan dan tata cara pencalonan anggota DPRD Kabupaten/kota;

3.  Penetapan calon anggota DPRD kabupaten/kota;

4.  Pelaksanaan kampanye dan dana kampanye;

5.  Pengadaan logistik Pemilu dan pendistribusiannya;

6.  Pelaksanaan pemungutan suara dan penghitungan suara hasil Pemilu;

7.  Pengawasan seluruh wilayah kerjanya;

8.  Pergerakan   surat   suara,   berita   acara   penghitungan   suara,   dan   sertilikat   hasil penghitungan suara dari tingkat TPS sampai ke PPK;

9.  Proses  rekapitulasi  suara  yang  dilakukan  oleh  KPU  Kabupaten/Kota  dari  seluruh kecamatan;

10. Pelaksanaan penghitungan dan pemungutan suara ulang, Pemilu lanjutan, dan Pemilu susulan; dan

11. Proses penetapan hasil Pemilu anggota DPRD Kabupaten/kota;

 

c.   Mencegah terjadinya politik politik uang di wilayah Kabupaten/kota;

d.  Mengawasi  netralitas  semua  pihak  yang  dilarang  ikut  serta  dalam  kegiatan  kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

e.  Mengawasi pelaksanaan putusan/keputusan di wilayah kabupaten/kota, yang terdiri atas:

1.  putusan DKPP;

2.  putusan pengadilan mengenai pelanggaran dan sengketa Pemilu;

3.  putusan/keputusan Bawaslu, Bawaslu Provinsi, dan Bawaslu Kabupaten/ Kota;

4.  keputusan KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota; dan

5.  keputusan  pejabat  yang  berwenang  atas  pelanggaran  netralitas  semua  pihak  yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur di dalamUndang- Undang ini;

f. mengelola, memelihara, dan merawat arsip serta melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip sesuai dengan ketenhran peraturan perundang-undangan;

g. mengawasi pelaksanaan sosialisasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

h. mengevaluasi pengawasan Pemilu di wilayah kabupaten/kota; dan

i.    melaksanakan tugas lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 

Pasal 102 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 :

(1) Dalam melakukan pencegahan pelanggaran Pemilu dan pencegahan sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu kabupaten/Kota bertugas:

a.  mengidentilikasi dan memetakan potensi pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

b.  mengoordinasikan,    menyupervisi,    membimbing,    memantau,    dan    mengevaluasi Penyelenggaraan Pemilu di wilayah kabupaten/ kota;

c.   melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah dan pemerintah daerah terkait; dan

d. meningkatkan  partisipasi  masyarakat  dalam  pengawasan  Pemilu  di  wilayah kabupaten/kota.

(2) Dalam melakukan penindatran pelanggaran Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/ Kota bertugas:

a.  menyampaikan hasil pengawasan di wilayah kabupaten/kota kepada Bawaslu melalui Bawaslu Provinsi atas dugaan pelanggaran kode etik Penyelenggara Pemilu dan/atau dugaan tindak pidana Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

b. menginvestigasi  informasi  awal  atas  dugaan  pelanggaran  Pemilu  di  wilayah kabupaten/kota;

c.   memeriksa dan mengkaji dugaan pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten / kota;

d.  memeriksa, mengkaji, dan memutus pelanggaran administrasi Pemilu; dan

e. merekomendasikan tindak lanjut pengawasan atas pelanggaran Pemilu di wilayah kabupaten/kota kepada Bawaslu melalui Bawaslu Provinsi.

(3) Dalam melakukan penindakan sengketa proses Pemilu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 101 huruf a, Bawaslu Kabupaten/ Kota bertugas:

a.  menerima permohonan penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

b.  memverilikasi secara formal dan materiel permohonan sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

c.   melakukan mediasi antarpihak yang bersengketa di wilayah kabupaten/ kota;

d.  melakukan proses adjudikasi sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota apabila mediasi belum menyelesaikan sengketa proses Pemilu; dan

e.  memutus penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota.

 

Pasal 103 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 :

Bawaslu Kabupaten/Kota berwenang :

a. menerima dan menindaklanjuti laporan yang berkaitan dengan dugaan pelanggaran terhadap pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai Pemilu;

b. memeriksa  dan  mengkaji  pelanggaran  Pemilu  di  wilayah  kabupaten/kota  serta merekomendasikan hasil pemeriksaan dan pengkajiannya kepada pihak-pihak yang diatur dalam Undang-Undang ini;

c.   menerima,   memeriksa,   memediasi   atau   mengadjudikasi,   dan   memutus   penyelesaian sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

d.  merekomendasikan  kepada  instansi  yang  bersangkutan  mengenai  hasil  pengawasan  di wilayatr kabupaten/kota terhadap netralitas semua pihak yang dilarang ikut serta dalam kegiatan kampanye sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini;

e.  mengambil alih sementara tugas, wewenang, dan kewajiban Panwaslu Kecamatan setelah mendapatkan pertimbangan Bawaslu Provinsi apabila Panwaslu Kecamatan berhalangan sementara akibat  dikenai sanksi atau akibat  lainnya  sesuai dengan ketentuan  peraturan perundang-undangan;

f.  meminta bahan keterangan yang dibuhrhkan kepada pihak terkait dalam rangka pencegatran dan penindakan pelanggaran Pemilu dan sengketa proses Pemilu di wilayah kabupaten/kota;

g. membentuk Panwaslu Kecamatan dan mengangkat serta memberhentikan anggota Panwaslu Kecamatan dengan memperhatikan masukan Bawaslu Provinsi; dan

h.  melaksanakan wewenang lain sesuai dengal ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 104 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 :

Bawaslu Kabupaten/Kota berkewajiban :

a.  bersikap adil dalam menjalankan tugas dan wewenangnya;

b.  melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pelaksanaan tugas pengawas Pemilu pada tingkatan di bawahnya;

c.   menyampaikan laporan hasil pengawasan kepada Bawaslu Provinsi sesuai dengan tatrapan Pemilu secara periodic dan/ atau berdasarkan kebutuhan;

d. menyampaikan temuan dan laporan kepada Bawaslu Provinsi berkaitan dengan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota yang mengakibatkan terganggunya penyelenggaraan tatrapan Pemilu di tingkat kabupaten/kota;

e.  mengawasi  pemutakhiran  dan  pemeliharaan  data  pemilih   secara  berkelanjutan  yang dilakukan oleh KPU Kabupaten/Kota dengan memperhatikan data kependudukan sesuai dengan ketentuan perahrran perundang-undangan;

f.   mengembangkan pengawasan Pemilu partisipatif; dan

g.  melaksanakan kewajiban lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.